Francesco Totti AS Roma: Pangeran yang Tak Pernah Jadi Raja

Francesco Totti yang tidak mengenal pesepakbola Serie A Italia legendaris tersebut, kini baru saja mengundurkan diri sebagai direktur AS Roma. Dalam jumpa pers yang digelar Senin (17/6/19) kemarin, Totti mengungkapkan bahwa dirinya merasa tidak diperhitungkan oleh manajer AS Roma, apalagi saat ia memberikan saran untuk perekrutan pemain.

Seperti yang dikatakan legenda tersebut kepada media olahraga Italia baru-baru ini. Ia menjelaskan, manajer Roma sangat cuek dengan nama-nama yang ditawarkan pelatih sebelumnya, Eusebio Di Francesco. Ditagih sebagai Pangeran Roma, kisah Francesco Totti dan akhirnya mengundurkan diri dari AS Roma sungguh memilukan. Sebutan "Pangeran yang tak pernah menjadi raja" sepertinya tepat untuk disematkan pada kisah sedih Totti.

Ya, sejak bermain ia dielu-elukan sebagai Pangeran Roma karena statusnya sebagai pemain asli kelahiran Roma dan berhasil menjejalkan namanya pada daftar legenda 'Hall of Fame' AS Roma. Tetapi setelah pensiun pada 2017, segalanya menjadi tidak lebih baik bagi Totti. Pria yang kini berusia 42 tahun itu bahkan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari klub kesayangannya. Akibat perlakuan buruk tersebut, Totti terpaksa berpamitan kepada AS Roma untuk kedua kalinya. Senin lalu dia resmi mengundurkan diri dari posisi direktur olahraga klub.

Perpisahan Termanis Fransesco Totti Dengan Roma

Melihat raut wajah pria yang masih bermain berjuluk Il Capitano itu saat mengumumkan pengunduran dirinya, jelas sekali ini adalah pilihan yang sangat sulit untuk meninggalkan AS Roma, klub tempat ia bermain saat remaja. "Saya tidak pernah punya kesempatan untuk mengekspresikan diri. Mereka tidak pernah terlibat dan mereka menginginkan kontribusi saya ke hati", kata Totti dalam wawancara yang dikutip Calciomercato, Selasa pagi (18/6/19).

Kecintaan Francesco Totti kepada Roma tak terbantahkan, bahkan bisa dikatakan ia pernah melampaui manajer klub. Hal tersebut terlihat dari karir sang legenda saat masih berstatus pemain. Sejak usia 13 tahun, Totti bergabung dengan Akademi AS Roma hingga tahun 1992. Pada tahun 1992 ia dipromosikan ke tim senior AS Roma dan bermain lebih dari 600 penampilan hingga pensiun pada akhir musim 2016/17.



Bersama AS Roma, Totti juga mempersembahkan satu Scudetto (gelar) pada Serie A Italia 2000/01, dua Piala Italia pada musim 2006/07 dan 2007/08 serta dua gelar Piala Super Italia pada 2001 dan 2007. Transfermarkt mencatat, Totti tepatnya telah membuat 618 penampilan di Serie A Italia dalam 25 musim bermain bersama Roma. Totti juga mencetak 250 gol dan 98 assist selama waktunya di Roma. Cinta Totti kembali diungkapkan sang pemain pada Senin saat konferensi pers perpisahan dengan AS Roma. Dia juga menjelaskan betapa sulitnya keputusannya itu.

“Fakta bahwa saya mundur sekarang lebih buruk daripada pensiun sebagai pemain. Meninggalkan Roma yang sedang sekarat, saya lebih baik mati daripada meninggalkan klub ini,” ucapnya. Totti pun mengaku siap kembali ke AS Roma jika pemilik baru membeli klub tersebut dari tangan James Pallotta.

Perjalanan Totti Usai Karier Profesional

Setelah perpisahan yang sangat emosional di laga terakhir Serie A Italia, tepatnya AS Roma-Genoa pada 28 Mei 2017, Totti resmi menjadi salah satu manajer klub. Tanggal 18 Juli 2017 adalah saat para fans AS Roma sangat senang melihat kebanggaan legendaris kota mereka kembali ke klub, meski pernah memegang salah satu peran manajerial klub. Selama menjabat sebagai Direktur AS Roma, Totti juga mengungkapkan keinginannya untuk terus memberikan kontribusi besar bagi kejayaan klub. “Saya mengambil peran ini untuk terus bisa berkontribusi kepada Roma dan menjadikan tim ini hebat dan tentunya salah satu yang paling ditakuti di dunia,” ujar Totti seperti dikutip ESPN, 18 Juli 2017.

Melihat Totti masih hijau untuk peran direktur klub, Presiden AS Roma James Pallotta menunjuk sosok ahli sebagai rekannya, yakni Ramon Rodriguez Verdejo atau akrab disapa Monchi. Sebelum melangkah lebih jauh, peran Sporting Director sendiri biasanya dipegang oleh mantan pesepakbola yang paham betul taktik dan strategi yang diterapkan di lapangan, ahli negosiasi terutama untuk rekrutmen pemain dan juga memiliki kemampuan diplomasi yang tinggi untuk menjaga hubungan baik antar klub. Berbagi peran dengan Monchi yang memiliki pengalaman sebagai direktur olahraga di Sevilla, Totti sebenarnya tidak mengalami masalah berarti. Namun, Monchi tiba-tiba mengundurkan diri hampir bersamaan ketika Eusebio di Francesco dipecat pada Maret 2019 lalu.

Tekad Sang Pangeran Yang Tidak Hiraukan

Usai perpisahan Monchi dan Di Francesco, Totti yang secara logis menjabat sebagai direktur tunggal AS Roma, justru merasakan hal sebaliknya. Ia merasa bahwa dirinya tidak diperhatikan oleh para pemimpin senior Roma. Memang menurut kabar yang beredar, Totti tidak diundang duduk bersama ketika James Pallotta dan petinggi lainnya seperti Franco Baldini memutuskan menunjuk Paulo Fonseca sebagai pelatih baru musim depan. Kesedihan ini tidak butuh waktu lama untuk berubah menjadi amarah. Totti yang sebelumnya ditawari jabatan Direktur Teknik menolak menerima dan memutuskan hengkang dari AS Roma.

Keputusan meninggalkan Roma tentu saja membuat Francesco Totti selalu dikenang sebagai Pangeran Roma, tidak pernah menjadi Raja. Hal ini akan selalu terjadi selama kepemilikan klub dipegang oleh para pebisnis yang tidak menyukai kota Roma. .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Diego Armando Maradona Legenda Sepak Bola